PRE-EKLAMPSIA
By
: KOMALA
DEWI
NIM : 030215A043
Pre-eklamsi adalah salah satu penyakit ibu hamil yang bisa disebut dengan keracunan Kehamilan, disini lebih dari 50%, penyumbang terbesar kematian ibu dan anak di Indonesia, penyakit ini tidak ada obatnya, hanya bisa dicegah, penyakit pada ibu hamil ini, telah terjadi pada ibunda saya, saya adalah lulusan kebidanan, saya shock atas kejadian 3 tahun silam ketika saya menjadi mahasiswa kebidanan di salah satu perguruan tinggi swasta di Probolinggo, Tanggal 19 februari 2012, tepatnya ibunda saya meninggalkan dunia ini selamanya, dikarenakan penyakit Preeklamsi yang di derita pada saat hamil, kandungan ibu saya pada saat itu 8 bulan, beliau mengeluh pusing, dan mual, ayah saya membawa ibu saya pada salah satu Puskesmas Terdekat di Rumah, pada pemeriksaan di Puskesmas tersebut Keadaan umum Lemah, Tekanan Darah 190/100, sangat Tinggi, lalu ibu saya Dirujuk di Rumah sakit Kota.
Pre-eklamsia kerap terjadi saat hamil, akibat tekanan darah
yang tinggi dan kelebihan kadar protein dalam urin, setelah kehamilan berusia
20 minggu. Meski ‘hanya’ peningkatan tekanan darah, tapi dapat berakibat fatal
yang memungkinkan terjadinya komplikasi pada ibu dan bayi yang dikandung. Pre-eklamsi
akan hilang saat melahirkan, sehingga bila pre-eklamsi terjadi di minggu-minggu
akhir kehamilan, dokter akan mengambil tindakan untuk segera mengeluarkan bayi.
Tapi bila pre-eklamsi terjadi di awal kehamilan, maka dokter akan berusaha
memperpanjang kehamilan sampai bayi dianggap telah cukup untuk lahir.
Menurut kamus saku kedokteran Dorland, Pre-eklampsia adalah toksemia pada kehamilan lanjut yang
ditandai oleh hipertensi, edema, dan proteinuria. Eklampsia adalah konvulsi dan
koma, jarang koma saja, yang terjadi
pada wanita hamil atau dalam masa nifas dengan disertai hipertensi, edema dan
atau proteinuria.
Dari pengalaman saya diatas, jika kita terdiagnosa pre-eklampsia, biasanya
dokter akan menganjurkan kita untuk istirahat total sambil terus memonitor
tekanan darah dan aktivitas janin kita. Dokter spesialis obgyn mengatakan bahwa pada kasus yang lebih berat, penanganan pre-eklampsia
bisa dilakukan lebih agresif dan intensif. Bisa saja janin harus dilahirkan
dalam waktu beberapa hari setelah didiagnosa dengan catatan sudah cukup bulan
untuk lahir dan kondisi paru-parunya sudah matang, kita sebagai bidan
lakukanlah pemeriksaaan Antenatal care sesuai
prosedur, jika kita melihat ada sesuatu yang aneh pada pemeriksaan yang kita
dapatkan perjelaslah dengan Uji Lab, bila diperlukan kolaborasilah dengan
Dokter spesialis kandungan.
0 komentar:
Posting Komentar