Rabu, 07 Oktober 2015

PRE-EKLAMPSIA



PRE-EKLAMPSIA
By        : KOMALA DEWI
NIM    : 030215A043

Pre-eklamsi adalah salah satu penyakit ibu hamil yang bisa disebut dengan keracunan Kehamilan, disini lebih dari 50%, penyumbang terbesar kematian ibu dan anak di Indonesia, penyakit ini tidak ada obatnya, hanya bisa dicegah, penyakit pada ibu hamil ini, telah terjadi pada ibunda saya, saya adalah lulusan kebidanan, saya shock atas kejadian  3 tahun silam ketika saya menjadi mahasiswa kebidanan di salah satu perguruan tinggi swasta di Probolinggo, Tanggal 19 februari 2012, tepatnya ibunda saya meninggalkan dunia ini selamanya, dikarenakan penyakit Preeklamsi yang di derita pada saat hamil, kandungan ibu saya pada saat itu 8 bulan, beliau mengeluh pusing, dan mual, ayah saya membawa ibu saya pada salah satu Puskesmas Terdekat di Rumah, pada pemeriksaan di Puskesmas tersebut Keadaan umum Lemah, Tekanan Darah 190/100, sangat Tinggi, lalu ibu saya Dirujuk di Rumah sakit Kota.
Pre-eklamsia kerap terjadi saat hamil, akibat tekanan darah yang tinggi dan kelebihan kadar protein dalam urin, setelah kehamilan berusia 20 minggu. Meski ‘hanya’ peningkatan tekanan darah, tapi dapat berakibat fatal yang memungkinkan terjadinya komplikasi pada ibu dan bayi yang dikandung. Pre-eklamsi akan hilang saat melahirkan, sehingga bila pre-eklamsi terjadi di minggu-minggu akhir kehamilan, dokter akan mengambil tindakan untuk segera mengeluarkan bayi. Tapi bila pre-eklamsi terjadi di awal kehamilan, maka dokter akan berusaha memperpanjang kehamilan sampai bayi dianggap telah cukup untuk lahir.
Menurut kamus saku kedokteran Dorland, Pre-eklampsia adalah toksemia pada kehamilan lanjut yang ditandai oleh hipertensi, edema, dan proteinuria. Eklampsia adalah konvulsi dan koma,  jarang koma saja, yang terjadi pada wanita hamil atau dalam masa nifas dengan disertai hipertensi, edema dan atau proteinuria.

Dari pengalaman saya diatas,  jika kita terdiagnosa pre-eklampsia, biasanya dokter akan menganjurkan kita untuk istirahat total sambil terus memonitor tekanan darah dan aktivitas janin kita. Dokter spesialis obgyn mengatakan bahwa pada kasus yang lebih berat, penanganan pre-eklampsia bisa dilakukan lebih agresif dan intensif. Bisa saja janin harus dilahirkan dalam waktu beberapa hari setelah didiagnosa dengan catatan sudah cukup bulan untuk lahir dan kondisi paru-parunya sudah matang, kita sebagai bidan lakukanlah pemeriksaaan Antenatal care sesuai prosedur, jika kita melihat ada sesuatu yang aneh pada pemeriksaan yang kita dapatkan perjelaslah dengan Uji Lab, bila diperlukan kolaborasilah dengan Dokter spesialis kandungan.

0 komentar:

Posting Komentar